Friday, August 5, 2011

Iron Maiden The Final Frontier, Kembalinya Sebuah Pertemanan

Sejak berakhirnya era klasik Iron Maiden, yaitu era antara album pertama sampai dengan album fear of the dark (maaf kalo saya bikin pengkotakan sendiri), saya kurang mengenal Iron Maiden, atau dengan kata lain saya telah memutuskan “hubungan pertemanan” di antara kami. Pemutusan ini bukan tanpa alasan, musik Iron Maiden sejak Bruce pergi sudah tidak bisa saya nikmati lagi, meskipun bagi saya dua album terakhir dengan Bruce di periode itu (No Prayer... & Fear..) tidak sehebat album-album sebelumnya, datar-datar saja tetapi masih terasa ke-iron maiden-annya. Kemudian ketika Bruce & Adrian balik ke Iron Maiden di album Brave New World (2000) saya sempat mencicipi sedikit, tapi kok rasanya aneh dan saya pun mundur...

Karena latar belakang itulah, maka pada awalnya saya memandang sebelah mata terhadap album baru iron maiden ini dan gak tertarik sama sekali. Namun setelah baca tulisan di berbagai milis, begitu banyak kawan yang mengagumi album ini, sayapun tergoda untuk membelinya, dengan pikiran kalaupun nanti gak cocok gampang dilego lewat kaskus....

Kalau dilihat susunan lagunya, sangat mencengangkan, 5 dari 10 lagu berdurasi di atas 8 menit, Wow... sepanjang ingatan saya, pada era klasik mereka hanya punya 3 lagu di atas 8 menit, itupun tersebar di 3 album yang berbeda... ini cukup bikin penasaran saya.
Lagu pertama: Satellite 15.... the Final Frontier, dibuka dengan drum, gitar dan bass yang bersaut-sautan kemudian di timpa vocal bruce yang lebih mirip baca puisi.... aneh, dan ini berlangsung sampai empat setengah menit.... hampir saja ini menyurutkan langkahku, untung setelah itu Iron Maiden yang saya kenal segera tampil... jreng, empat menit berikutnya membuat pikiran saya melayang ke jaman Powerslave dan Somewhere in Time...

Lagu berikutnya, El Dorado juga sangat Iron Maiden.... suara bass Steve, seperti biasa, tidak kenal lelah terus “menari-nari” sepanjang lagu, komposisi yang indah, tak heran kalo lagu ini berhasil mendapat Grammy Awards (info dari Wikipedia).

Lagu-lagu berikutnya cukup asyik di nikmati, membawa pikiran saya kembali ke jaman Sevent Son sampai Fear of The Dark... hanya saja tiga lagu berdurasi panjangnya: Isle of Avalon, The Talisman dan The Man Who Would be King, rasanya terlalu panjang dan sia-sia, panjang durasinya tidak membawa kenikmatan yang sempurna sebagaimana Rime of The Ancient Mariner atau Alexander the Great. Bisa jadi perasaan ini muncul karena keseringan dengar lagu-lagu panjang milik Dream Theater, tapi entahlah.... Sedangkan lagu terakhir, When The Wild Wind Blows, meskipun panjang juga tetapi asyik dinikmati, irama kalem di awal lagu begitu mengalir... diteruskan nafas rock a la Maiden.... solo gitar yang ciamik di tengah dan di akhiri dengan nada-nada kalem kembali, tak terasa 10 menit 59 detik telah berlalu.

Secara keseluruhan album ini cukup bagus bagi orang-orang seperti saya yang telah lama tidak mengenal Iron Maiden lagi, dengan album ini kami seakan-akan kembali berteman dan menikmati kebersamaan yang pernah hilang, album ini sanggup melambungkan jiwa saya ke suasana yang (mungkin) selama ini saya rindukan, walaupun tidak sampai meledakkan jiwa ini dalam sukacita yang mega sempurna.

Mungkin satu hal yang agak mengganjal, perpaduan permainan tiga gitaris tidak terasa bagi saya, sepertinya dua atau tiga gitaris hanya menghasilkan sesuatu yang beda tipis saja, entahlah kalau kuping saya memang kurang peka. Namun satu point sempurna untuk Nicko yang sepertinya tidak pernah bertambah tua, pukulannya masih gawat, seperti 25 atau 30 tahun lalu.
Dari beberapa artikel yang pernah saya baca, warna “back to classic” ini sudah mereka mulai di album sebelumnya, A Matter of Life and Death (AMOLAD) tahun 2006, jadi sepertinya pertemanan kembali kami ini perlu diteruskan ke AMOLAD.... kita lihat saja nanti.

Tulisan ini pernah dimuat dalam TUCzine #6, 4 Agustus 2011 (link: http://www.mediafire.com/?n8y91ms1xf1asly), TUCzine adalah zine milik komunitas penggemar musik underground di DJP - Tax Underground Community)

No comments: