Saturday, February 24, 2007

Banjir di Awal Februari 2007

Sengaja masalah ini menjadi tulisan pertama di blog ini, karena sesaat setelah banjir itulah aku jadi mengenal Blogging lebih dalam, tak lupa terima kasih banyak untuk Pak Herry yang telah menularkan ilmunya ini.

Sebetulnya wilayah perumahan kami ini sudah digenangi banjir pada hari kamis, awal Februari lalu, tapi yang ini gak seberapa, hanya menggenangi jalanan setinggi betis. Malamnya sudah surut, mungkin ini hanya pemanasan saja untuk menghadapi "the real show".

Pada hari sabtu pagi menjelang siang, air kembali menggenangi perumahan kami, tadinya cuma sebetis di jalanan. Seperti yang nampak pada gambar, Yodha dan Mbak Innaz main di jalan depan rumah ketika air masih "lucu-lucunya".

Menjelang magrib, air mulai memasuki rumah kami dan kondisi di jalanan air sudah setinggi dengkul. Makin malam makin tinggi dan berlangsung terus sampai kondisi tertinggi pada minggu siang, yaitu setinggi perut di dalam rumah. Terpaksa kami mengungsi di lantai 2 yang tidak seberapa luas. Banjir mulai surut senin dini hari.
Ini adalah pengalaman kedua kami kebanjiran, sebelumnya tahun 2002 tetapi tidak setinggi ini, saat itu air masuk rumah hanya setinggi betisku saja.

Beruntung, kami relatif tidak mengalami kerugian yang material hanya beberapa lemari kayu yang sudah "membusuk" yang terpaksa dibuang. Dan yang terpenting semua koleksiku (CD, kaset, PH dan buku) aman sejahtera. Tapi yang justru sangat melelahkan dan menyita tenaga, biaya dan pikiran adalah proses "pemberesan" rumah pasca banjir ini... bahkan sampai dengan saat ini aku tulis rumah kami masih belum 100% kembali ke kondisi semula.